Perbedaan WiFi dan Hotspot
dapat dijabarkan melalui pemahaman pengertian dari keduanya. Sehingga
tidak terjadi kekeliruan antara apa sebenarnya WiFi dan apa bedanya
dengan teknologi Hotspot. Untuk lebih jelasnya silahkan simak artikel
berikut ini :
Teknologi Wifi sudah banyak digunakan di Indonesia yang merupakan kependekan dari Wireless Fidelity. Pengertian
dari Wifi itu sendiri adalah komplotan standar yang digunakan untuk
Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang
didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Spesifikasi terbaru dari saat ini
memberikan banyak peningkatan mulai dari kecepatan transfer data sampai
luas cakupan yang lebih jauh.
Sebenarnya pada awal pembuatan Wifi ditujukan untuk penggunaan Jaringan Area Lokal (LAN) dan perangkat nirkabel, tapi seiring perkembangan teknologi Wifi lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan sebuah komputer dengan personal digital assistant (PDA) atau wireless card dapat dengan mudah terhubung dengan internet dengan menggunakan hotspot terdekat.
Sedangkan hotspot
merupakan titik akses Wi-Fi yang dapat diartikan sebagai salah satu
bentuk pemanfaatan teknologi Wireless LAN pada tempat umum seperti
sekolah, kampus, rumah makan, warga perumahan
dan sebagainya. Berdasarkan pengukuran teknologi WLAN ini mampu
berkecepatan akses hingga 11 Mbps (IEEE 802.11 b) dan 54 Mbps (IEEE
802.11 g) dalam jarak hingga sekitar 100 meter lebih.
Pengembangan hotspot
dapat dilakukan dengan pemanfaatannya sebagai forum komunikasi online
yang efektif bagi warga. Dapat berupa saling bertukar informasi,
mengemukakan pendapat, melakukan polling, mengirim pesan via e-Mail,
Chatting dan mencari informasi lainnya. Selain fungsi koneksi internet yang menjadi fasilitas utama, hotspot
juga dapat dikembangkan menjadi media telepon gratis dengan teknologi
VoIP, sehingga sangat berguna bagi masyarakat pada umumnya.
Belajar IT
Belajar IT, tips dan trik komputer dan Jaringan
Tuesday, November 17, 2015
Belajar Mengenal Wifi dan Hotspot
Belajar menghitung subnet mask
Pembagian
kelas IP
10.100.1.1/8 255.0.0.0 kelas A
172.16.2.1 2/1655.255.0.0 kelas B
192.168.1.10/24 255.255.255.0 kelas C
10.100.1.1/8 255.0.0.0 kelas A
172.16.2.1 2/1655.255.0.0 kelas B
192.168.1.10/24 255.255.255.0 kelas C
Penghitungan Subnet Mask
a.b.c.d
8.8.8.8
1 1 1 1 1 1
1 1
128 64 32 16
8 4 2 1
contoh 1
192.168.1.20/27
berapa subnet mask nya?
jawab :
27 = 8+8+8+3
255.255.255.xxx
xxx = 3
1 1 1 0 0 0 0 0 = 3
128 + 64 + 32 +0+0+0+0+0= 224
maka subnet mask > 255.255.255.224
192.168.1.20/27
berapa subnet mask nya?
jawab :
27 = 8+8+8+3
255.255.255.xxx
xxx = 3
1 1 1 0 0 0 0 0 = 3
128 + 64 + 32 +0+0+0+0+0= 224
maka subnet mask > 255.255.255.224
contoh 2
192.168.1.20/9
berapa subnet mask nya?
jawab :
9 = 8+1
255.xxx.0.0
xxx = 1
1 0 0 0 0 0 0 0 = 3
128 +0+0+0+0+0+0+0+0= 128
192.168.1.20/9
berapa subnet mask nya?
jawab :
9 = 8+1
255.xxx.0.0
xxx = 1
1 0 0 0 0 0 0 0 = 3
128 +0+0+0+0+0+0+0+0= 128
maka subnet
mask > 255.128.0.0
Menghitung
IP(Host) yang bisa dipakai
Rumus = (2^n)-2
Rumus = (2^n)-2
Contoh 1
192.168.1.20/25
Berapa maksimal Host/IP yang bisa dipakai?
25 = 24 + 1
1 0 0 0 0 0 0 0 (jumlah 0 adalah 7, maka n=7)
128 64 32 16 8 4 2 1
Mentok di 128 (2^7)
maka >> 128-2= 126 host
192.168.1.20/25
Berapa maksimal Host/IP yang bisa dipakai?
25 = 24 + 1
1 0 0 0 0 0 0 0 (jumlah 0 adalah 7, maka n=7)
128 64 32 16 8 4 2 1
Mentok di 128 (2^7)
maka >> 128-2= 126 host
Jumlah Block
network = 2^1 = 2
Range IP >>
Network 1 >>
192.168.1.0/25
192.168.1.1 – 192.168.1.126
Range IP >>
Network 1 >>
192.168.1.0/25
192.168.1.1 – 192.168.1.126
192.168.1.127
>> IP Broadcast
Network 2
>>
192.168.1.128/25
192.168.1.129 – 192.168.1.254
192.168.1.255 >> IP Broadcast
192.168.1.128/25
192.168.1.129 – 192.168.1.254
192.168.1.255 >> IP Broadcast
———————————————————————————————
Contoh 2
192.168.1.20/26
Berapa maksimal Host/IP yang bisa dipakai?
26 = 24 + 2
1 1 0 0 0 0 0 0 (jumlah 0 adalah 6, maka n=6)
128 64 32 16 8 4 2 1
Mentok di 64 (2^6)
maka >> 64-2= 62 host
192.168.1.20/26
Berapa maksimal Host/IP yang bisa dipakai?
26 = 24 + 2
1 1 0 0 0 0 0 0 (jumlah 0 adalah 6, maka n=6)
128 64 32 16 8 4 2 1
Mentok di 64 (2^6)
maka >> 64-2= 62 host
Contoh 3
192.168.1.20/24
Berapa maksimal Host/IP yang bisa dipakai?
24 = 24 + 0
0 0 0 0 0 0 0 0 (jumlah 0 adalah 8, maka n=8)
128 64 32 16 8 4 2 1
Mentok di 256 (2^8)
maka >> 256-2= 254 host
192.168.1.20/24
Berapa maksimal Host/IP yang bisa dipakai?
24 = 24 + 0
0 0 0 0 0 0 0 0 (jumlah 0 adalah 8, maka n=8)
128 64 32 16 8 4 2 1
Mentok di 256 (2^8)
maka >> 256-2= 254 host
Soal :
192.168.1.2/28
Tentukan :
a. Jumlah nilai subnet mask
b. Jumlah host
c. Jumlah subnet/network
d. Scope ip addsress
192.168.1.2/28
Tentukan :
a. Jumlah nilai subnet mask
b. Jumlah host
c. Jumlah subnet/network
d. Scope ip addsress
a. Jumlah
nilai Subnet Mask
28 = 8 + 8 + 8 + 4
255.255.255.xxx (kelas C)
128 + 64 + 32 +16+0+0+0+0
= 240
Subnet Mask >> 255.255.255.240
28 = 8 + 8 + 8 + 4
255.255.255.xxx (kelas C)
128 + 64 + 32 +16+0+0+0+0
= 240
Subnet Mask >> 255.255.255.240
b. Jumlah
host
1 1 1 1 0 0 0 0 (n = 4)
(2^n)-2 = (2^4) – 2
= 16 – 2 = 14 host
Jumlah Host = 14 host
1 1 1 1 0 0 0 0 (n = 4)
(2^n)-2 = (2^4) – 2
= 16 – 2 = 14 host
Jumlah Host = 14 host
c. Jumlah
Subnet / network
Rumus >> 2^4 = 16
Rumus >> 2^4 = 16
d. 0, 16,
32, 48, 64, 80, 96, …240
Network 1
192.168.1.0/28
192.168.1.1 – 192.168.1.14
192.168.1.15 (broadcast)
Network 1
192.168.1.0/28
192.168.1.1 – 192.168.1.14
192.168.1.15 (broadcast)
Network 2
192.168.1.16/28
192.168.1.17 – 192.168.1.30
192.168.1.31 (broadcast)
192.168.1.16/28
192.168.1.17 – 192.168.1.30
192.168.1.31 (broadcast)
Network 3
192.168.1.32/28
192.168.1.33 – 192.168.1.46
192.168.1.47 (broadcast)
192.168.1.32/28
192.168.1.33 – 192.168.1.46
192.168.1.47 (broadcast)
Network 4
192.168.1.48/28
192.168.1.49 – 192.168.1.62
192.168.1.49 – 192.168.1.62
192.168.1.63
(broadcast)
Network 5
192.168.1.64/28
192.168.1.65 – 192.168.1.78
192.168.1.79 (broadcast)
192.168.1.65 – 192.168.1.78
192.168.1.79 (broadcast)
dst
Subscribe to:
Posts (Atom)